Rabu, 30 Agustus 2017

Sejarah Terbentuknya Bumi

GarasiNews - Sejarah terbentuknya Bumi diperkirakan dimulai sekitar 4,54 x 109 (sekitar 4,54 triliun) tahun lalu dan disebabkan oleh pertumbuhan solar nebula, dimana pelepasan gas oleh gunung api membantak atmosfirnya tapi tak memiliki oksigen sama sekali dan bisa menjadi racun bagi manusia dan hampir seluruh kehidupan modern.

Linimasa Perjalanan Terbentuknya Bumi
 
Model yang dipercaya sebagai model dasar pembentukan tata surya kita dan permulaan sejarah terbentuknya Bumi adalah hipotesa solar nebula. Pada model ini, tata surya terbentuk dari sebuah awan besar dari debu semesta dan gas bernama solar nebula yang terbuat dari hidrogen dan helium tepat setelah Ledakan Besar 13,8 Ga (triliun tahun lalu) dan elemen-elemen berat lainnya yang dimuntahkan supernova. Sekitar 4,5 Ga, nebula memulai sebuah kontraksi yang mungkin terpicu oleh gelombang kejut supernova terdekatnya, dimana gelombang kejut ini juga membuat nebula berputar. Seriring dengan akselerasi awan debu semesta, pergerakan angular, gravitasi, dan inertia-nya merata pada sebuah protoplanetary disk.

http://garasigaming.com/

Bagian tengah dari nebula yang berputar tadi, karena tidak memiliki pergerakan angular, mulai runtuh hingga sebuah reaksi nuklir dari hidrogen menuju helium bermula. Setelah kontraksi lebih lanjut, sebuah bintang T Tauri tersulut dan berubah menjadi matahari. Sementara itu, bagian terluar gravitasi nebula membuat matter memadat, purwaplanet terbentuk, dan mulai memisahkan diri menjadi cincin-cincin. Bumi juga terbentuk dengan cara seperti ini sekitar 4,54 triliun tahun yang lalu dengan 1% ketidakyakinan.

Hadean, eon pertama dalam sejarah terbentuknya Bumi bermula dengan pembuatan Bumi, dan dilanjutkan dengan eon Archean pada 3,8 Ga. Batu tertua yang ditemukan di Bumi sendiri bisa dilacak datang dari 4,0 Ga, sementara kristal detrital zircon pada batu sekitar 4,4 Ga, tepat setelah pembuatan Bumi dan kerak Bumi. Pada awal era Archean, Bumi sudah mulai mendingin, meskipun kebanyakan makhluk hidup modern masih belum bisa meninggali planet tersebut karena kurangnya oksigen dan lapisan ozon. Meski begitu, dipercaya bahwa kehidupan prasejarah dimulai di era Archean, dengan kandidat fosil yang berasal dari sekitar 3,5 Ga. Para peniliti bahkan berspekulasi bahwa kehidupan sudah dimulai sejak Hadean awal, sekitar 4,4 Ga.

Konveksi mantel, sebuah proses yang menggeserkan lempeng tektonik masa kini merupakan hasil dari aliran panas yang bergerak dari inti Bumi menuju daratan. Proses ini melibatkan pembentukan lempeng tektonik pada mid-oceanic ridges. Lempeng-lempeng ini kemudian dihancurkan melalui subduksi menjadi mantel pada zona subduksi. Pada masa Archean awal sekitar 3 Ga, mantel yang ada jauh lebih panas dan mungkin ada pada suhu 1600 oC, sehingga konveksi pada mantel ini menjadi lebih cepat. Dipercaya pada era Hadean dan Archean, zona subduksi ada lebih banyak sehingga lempeng tektonik lebih kecil.

Dalam sejarah terbentuknya Bumi, sering disimpulkan bahwa Bumi pernah memiliki tiga jenis atmosfir yang berbeda:
  • Atmosfir pertama didapatkan dari solar nebula dan terbuat dari elemen ringan solar nebula tersebut seperti hidrogen dan helium. Yang melenyapkan atmosfir ini dipercaya adalah kombinasi angin solar dan panas Bumi, dan itu kenapa atmosfir kita sekarang tak memiliki elemen-elemen tersebut.
  • Atmosfir kedua, terbentuk karena pelepasan gas yang mudah menguap dari inti Bumi. Sekarang mulai disimpulkan bahwa gas-gas tersebut disampaikan ketika akresi oleh sebuah proses bernama impact degassing. Atmosfir kedua ini diperkirakan dipenuhi uap air, karbon dioksida, nitrogen, dan jumlah kecil gas lain.
  • Atmosfir kita sekarang diperkirakan muncul ketika Bumi mulai semakin dingin dan awan-awan mulai bisa terbentuk. Awan ini membentuk samudera, dan pada awal Archean, samudera mulai memenuhi Bumi. Dalam perjalanannya, Bumi mulai membentuk kehidupan seiring dengan munculnya atmosfir dan samudera. Kemunculan makhluk hidup pertama mungkin terjadi karena reaksi kimia yang membuat banyak sampah-sampah organik seperti nucleobase dan asam amino. Kompleksitas makhluk hidup ini kemudan mulai menjadi semakin rumit dengan paling tidak tiga titik awal yang mempengaruhi:
  • Replikasi diri, teknik dari sebuah organisme untuk membentuk dirinya yang satu lagi dengan tingkat kemiripan sangat tinggi.
  • Metabolisme, sebuah kemampuan untuk makan dan mengobati diri mereka sendiri.Sel membran luaran, yang memperbolehkan makanan untuk masuk dan mengeluarkan produk limbah. Sel-sel awal menyerap energi dan makanannya dari keadaan sekitarnya, dimana pada saat itu mereka menggunakan fermentasi, sebuah breakdown dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang kurang kompleks, dimana energi digunakan untuk bereproduksi dan tumbuh. Di satu sisi, evolusi dari fotosintesa mulai membuat mungkin para sel untuk membuat makanan mereka sendiri. Hampir seluruh makhluk hidup yang mewarnai permukaan Bumi amat bergantung pada fotosintesa ini baik langsung ataupun tidak langsung. Contoh yang paling sering ditemukan adalah fotosintesa oksigen dimana karbon dioksida, air, dan sinar matahari diubah menjadi makanan. Proses ini menangkap energi matahari dan memberikan energi lagi untuk membuat gula.

Rekonstruksi lempeng tektonik sekitar 250 juta tahun yang lalu bisa dilihat menggunakan continential margin, anomali magnetik dasar laut, dan kutub paleomagnetik. Hal ini memulai hal baru dalam sejarah terbentuknya Bumi. Kemudian pada era Proterozoic, kehidupan mulai muncul, dengan sebelumnya samudera membeku secara keseluruhan. Eon kembali berubah dan masuk pada era Phanerozoik yang terdiri dari tiga era yaitu Paleozoik, Mesozoik, dan Senozoik. Era-era ini merupakan waktu dimana kehidupan dengan sel ganda mulai bervariasi dan berevolusi menjadi organisme yang menjadi bagian dari Bumi modern sekarang ini.

Demikian artikel singkat mengenai sejarah terbentuknya bumi, dan ternyata bumi yang kita tempati sekarang ini tidak datang dan ada begitu saja. Ada peristiwa geologi yang terjadi dalam proses pembentukan bumi tersebut. Semoga bermanfaat dan semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.



Sumber : WWW.GARASIGAMING.COM

Senin, 28 Agustus 2017

Sejarah Berdirinya Negara Israel

GarasiNews - Penelusuran sejarah berdirinya negara Israel merupakan sebuah penelusuran panjang yang bisa ditelaah hingga jauh ke belakang, tepatnya di abad ke-3 yang pada masa itu dipenuhi oleh umat Yahudi. Setelah abad ke-3 berlalu, masyarakatnya mulai berpaling pada agama Kristen, dan kemudian berubah lagi menjadi mayoritas Islam setelah pendudukan di abad ke-7 hingga pertengahan abad ke-20. Pendirian negara Israel sendiri baru terjadi menyusul pembunuhan besar-besaran umat Yahudi di Eropa, yang mendorong berdirinya gerakan Zionis. Pendirian negara baru ini ditandai dengan migrasi masif dari umat Yahudi baik itu di Eropa maupun negara Islam lainnya menuju Israel, dimana kini 42% jumlah Yahudi seluruh dunia tinggal di Israel.

http://garasigaming.com/

 
Sebelum tertulis sejarah berdirinya negara Israel, Bible milik kaum Yahudi telah menjabarkan perang terus menerus antara para Yahudi dengan berbagai macam suku lainnya, termasuk Palestina yang memiliki ibukota bernama Gaza. Bible ini menuliskan bahwa Raja David mendirikan sebuah dinasti raja-raja dimana anaknya, Solomon, membangun sebuah bait Allah. Meski begitu, ekskavasi oleh Yigael Yadin di Hazor, Megiddo, Beit Shean, dan Gezer menghasilkan penemuan berupa struktur yang ia dan teman-temannya perkirakaan dibangun pada masa Solomon.

Pada tahun 586 sebelum masehi, raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia berhasil menundukkan Judah. Menurut Bible Yahudi, raja tersebut juga menghancurkan Bait Allah buatan Solomon serta membuang kaum Yahudi ke Babilonia. Kekalahan ini juga tercatat dalam sejarah Babilonia. Pembuangan kaum Yahudi ini, menurut catatan Babilonia dan Bible dikarenakan raja Judea, Jeholakim, berpindah aliansi antara ke Mesir dari Babilonia. Invasi yang dilakukan oleh Babilonia sendiri merupakan hukuman karena beraliansi dengan wilayah saingan Babilonia.

Sejarah berdirinya negara Israel berlanjut ketika pada tahun 538 sebelum masehi, Cyrus dari Persia menaklukkan Babilonia dan mengambil alih kerajaannya. Kemenangan Cyrus ini dirayakan dengan pembebasan sekitar 50000 masyarakat Judea yang dipimpin oleh Zerubabel. Setelah kembali ke Judah, para masyarakat Judea ini kembali membangun ulang bait Allah yang sebelumnya dihancurkan oleh Nebuchadnezzar II. Pada tahun 333 sebelum masehi, Alexander mengalahkan Persia dan kembali mengambil daerah ini. Beberapa waktu berlalu dan terjemahan Bible Yahudi pertama kali yang disebut Septuagint, dimulai di Alexandria. Setelah Alexander wafat, Judah masuk ke dalam bagian kerajaan Seleucid di tahun 198 sebelum masehi. Judaisme hampir lenyap ketiga pada abad ke-2 ini, Antiochus IV Epiphanes mencoba menghilangkan seluruh hal yang berkaitan dengan Judaisme demi agama Hellenistik. Hal ini memicu revolusi Maccabean yang dipimpin oleh Judas Maccabeus pada tahun 174 hingga 135 sebelum masehi. Kemenangan pihak Yahudi ini kemudian diselenggarakan tahunan sebagai festival Hanukkah.

Pada tahun 125 sebelum masehi, raja Hasmonea, John Hyrcanus ditundukkan Edom, yang secara paksa menganutkan populasi daerah tersebut menjadi Judaisme. Pada tahun 64 sebelum masehi, jendral Romawi, Pompey, berhasil menundukkan Syria dan mengintervensi perang sipil di Jerusalem. Di tahun 47 sebelum masehi, 3000 tentara Yahudi yang dikirim oleh raja Hyrcanus II dan dikomandoi oleh Antipater berhasil menyelamatkan hidup Julius Caesar dan Cleopatra.

Judea pada tahun 6 dijadikan salah satu provinsi di Roma. Pada dekade berikutnya, meskipun Judea menjadi daerah yang makmur, terjadi kesenjangan sosial dengan tensi yang terus berkembang antara masyarakat Greco-Roma dengan Judea. Pada tahun 64, Joshua ben Gamla yang saat itu menjadi pendeta tinggi, memperkenalkan sebuah kewajiban baru bagi masyarakat Yahudi laki-laki dimana mereka harus belajar membaca pada umur 6 tahun. Pada tahun 66, warga Yahudi di Judea melakukan revolusi terhadap Roma, dan menjadi tonggak sejarah berdirinya negara Israel, mengingat saat itu adalah pertama kalinya mereka menggunakan nama “Israel” sebagai nama daerah mereka.

Daerah Israel menjadi bagian dari Kerajaan Romawi Timur (Byzantine) karena pecahnya kerajaan Romawi di tahun 390. Kekristenan Byzantine di masa itu didominasi oleh gereja ortodoks. Pada tahun 611, kerajaan Sasanian melakukan invasi terhadap kerajaan Byzantine, dan akhirnya Jerusalem diambil alih oleh Khosrau II pada tahun 614. Kemenangan yang dibantu oleh masyarakat Yahudi ini membuat kerajaan Sasania memberikan kewenangan pada masyarakat Yahudi untuk memerintah Jerusalem. Pada tahun 617, Persia menyerah dan Jerusalem kembali jatuh ke tangan kerajaan Byzantine, yang mengumbar janji manis untuk mengembalikan hak-hak milik orang Yahudi yang kemudian ia ingkari setelah jatuhnya Palestina Prima dan segera, kerajaan Byzantine mengisukan larangan terhadap Judaisme di kerajaannya.

Pada tahun 1099, perang salib pertama berhasil mengambil alih Jerusalem dan akhirnya didirikan kerajaan Katolik bernama Kerajaan Jerusalem. Dalam penaklukan ini, baik Muslim dan Yahudi menerima diskriminasi dengan cara genosida atau dijual sebagai budak. Pembunuhan warga Yahudi ini dimulai saat perang salib bergerak di sekitar Eropa. Pada tahun 1291, crusader terakhir diambil nyawanya oleh Baibar pada tahun 1291 dan mengakhiri perang salib.

Sejarah berdirinya negara Israel mencapai puncaknya setelah melewati berbagai macam pemerintahan dan cobaan yang di antaranya adalah masa pemerintahan Ottoman pada tahun 1517 hingga tahun 1920, pembunuhan di Eropa Timur pada abad ke-19, revolusi arab pada tahun 1936 hingga 1939, dan Holocaust oleh Nazi Jerman selama masa Perang Dunia II. Pada 14 Mei 1948, akhirnya Jewish People’s Council berkumpul di Museum Tel Aviv dan memproklamasikan berdirinya sebuah negara Yahudi di daerah Eretz Israel yang bernama State of Israel. 




Minggu, 27 Agustus 2017

Sejarah Berdirinya Negara Amerika Serikat – Negara Paman Sam

GarasiNews - Terjadi beberapa perdebatan tentang kapan awal sejarah berdiri Negara Amerika Serikat atau negara yang dikenal dengan nama paman sam ini. Beberapa buku teks tua memulainya dengan kedatangan Christopher Columbus pada tahun 1492 dan menekankan latar belakang Eropa, atau dimulai pada tahun 1600 dan menekankan pada perbatasan Amerika. Dalam beberapa dekade terakhir, sekolah-sekolah dan universitas di Amerika sering menelaah jauh untuk mempelajari era kolonial dan prasejarah dari orang-orang asli Amerika.

Sejarah Berdirinya Negara Amerika
 
Tidak ada yang tahu kapan atau mengapa masyarakat asli Amerika pertama menetap dan menuliskan sejarah berdiri negara Amerika Serikat. Teori yang paling banyak diterima adalah orang-orang tersebut bermigrasi dari Eurasia melewati Beringia, sebuah daerah yang menjembatani Siberia dengan Alaska saat zaman es, lalu menyebar hingga Amerika. Migrasi ini diperkirakan terjadi 30.000 tahun yang lalu, dan terus berlanjut hingga sekitar 10.000 tahun dimana saat itu daerah jembatan sudah mulai tenggelam oleh naiknya tingkatan air di masa-masa akhir zaman es. Penduduk awal ini diberi nama Paleoamericans.

http://garasigaming.com/

Masa sebelum Columbia tiba di Amerika Serikat merupakan sebuah era yang menggabungkan seluruh bagian dari sejarah dan prasejarah Amerika dimana pada masa itu belum ada pengaruh Eropa pada benua Amerika. Masa ini berlangsung dari menetapnya para Paleoamerican hingga era kolonialisasi bangsa Eropa pada era modern awal. Masa yang disebut pre-Columbia ini terjadi sebelum kekalahan para penduduk asli Amerika kepada bangsa Eropa, meskipun hal ini terjadi setelah kedatangan pertama Columbus.

Negara Amerika Serikat tidak akan bisa terbentuk jika tidak terjadi ekspedisi kedua oleh Christopher Columbus. Pada 19 November 1493, ekspedisi ini berhasil mencapai Puerto Rico dan beberapa mencapai Florida pada tahun 1513. Dengan cepat, para ekspeditor Spanyol ini akhirnya tiba di pegunungan Appalachia, Great Plains, Grand Canyon, dan sungai Mississippi pada tahun 1540. Di tahun yang sama, Francisco Vasquez de Coronado berhasil tiba di Arizona dari Kansas. Beberapa tempat tinggal ekspeditor Spanyol di Amerika nantinya tumbuh menjadi kota-kota penting seperti San Antonio, Albuquerque, Los Angeles, Texas, Tucson, New Mexico, Arizona, California, serta San Fransisco.

Pada tahun 1607, era eksplorasi yang disponsori oleh beberapa bangsa Eropa besar akhirnya mencapai tanah Amerika. Pada mulanya orang Eropa datang ke Amerika untuk membebaskan mereka dari opresi rezim Katolik. Kedatangan orang-orang Eropa ini juga membawa kuda, sapi, dan babi ke Amerika dan sebagai gantinya mereka membawa kalkun, kentang, tembaka, dan beberapa benda lain pulang ke tanah asal mereka. Pada masa ini juga banyak pendatang dari Eropa yang terkena penyakit khas amerika dan beberapa juga tewas karena tidak memiliki sistem imunitas terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Di tahun 1607, koloni Inggris yang pertama berhasil didirikan dengan nama Jamestown di sungai James Virginia. Sekitar tahun 1610, pasukan-pasukan Inggris mengirimkan 50.000 narapidana mereka ke koloni-koloni di Amerika. Pada tahun 1620, New England didirikan oleh para Puritan di Plymouth Colony yang disusul dengan didirikannya Massachusetts Bay Colony pada tahun 1630. Koloni tengah yang berisi dengan kota-kota yang sekarang dikenal sebagai New York, New Jersey, Pennsylvania, dan Delaware dipenuhi dengan berbagai macam perbedaan.

Pada tahun 1763, sejarah berdiri negara Amerika Serikat berlanjut dengan akuisisi daerah Perancis di bagian utara Amerika oleh tentara Inggris dan diisukannya Royal Proclamation of 1763 dengan tujuan mengorganisir kerajaan Amerika Utara yang baru dan melindungi orang Indian asli dari perluasan kolonila melewati pegunungan Appalachia. Pada tahun 1773, terjadi sebuah protes yang dilakukan oleh penduduk kota Boston terhadap pajak baru mengenai teh. Protes yang dikenal dengan nama Boston Tea Party ini mendorong dibuatnya Coercive Act yang mematikan kemampuan Massachusetts untuk mengelola pemerintahannya sendiri.

Dimulai pada tahun 1775, 13 koloni mulai merencanakan pembelotan terhadap pemerintahan Inggris dan memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tahun 1776 sebagai United States of America. Dalam perang revolusioner Amerika di tahun 1775 hingga 1783, pasukan Amerika menangkap pasukan invasi Inggris di Saratoga pada tahun 1777 dan mengamankan daerah timur laut serta memaksa Perancis membentuk aliansi militer dengan mereka. Perancis yang setuju dengan aliansi tadi membawa beberapa teman yaitu Spanyol dan Belanda, yang menyebabkan seimbangnya kemampuan militer dan maritim kedua belah pihak, mengingat Inggris tidak memiliki aliansi dengan negara manapun.

Pada tahun 1776, pasukan Inggris mengirim 4 gelombang pasukan invasi, dan strategi yang diciptakan oleh Washington berhasil mendorong keluar gelombang pertama ini keluar dari Boston. Strategi tersebut juga berhasil membuat gelombang kedua yang ada di Saratoga menyerah pada tahun 1777 dan gelombang ketiga di Yorktown pada 1781. Washington membatasi kendali Inggris hanya pada kota New York dan beberapa tempat lain sambil menjaga kendali Patriot akan mayoritas besar dari populasi penduduk.

Para Loyalis yang menjadi ujung tombak pasukan Inggris memang berjumlah 20% dari total populasi, meski begitu pasukan ini tidak pernah terorganisir secara jelas dan baik. Seiring berakhirnya perang, Washington menyaksikan mundurnya pasukan Inggris saat mereka berlayar keluar dari New York pada November 1783 membawa serta kepemimpinan Loyalis bersama mereka. Yang membuat dunia terkejut adalah Washington yang memilih untuk pensiun dan kembali ke peternakannya di Virginia daripada mengambil kekuatan.

Tonggak sejarah berdirinya negara Amerika Serikat baru dimulai saat Continental Congress kedua di Philadelphia pada tanggal 4 Juli 1776 mendeklarasikan kemerdekan “United States of America” pada deklarasi kemerdekaan. Tanggal ini juga selalu diselebrasikan sebagai ulang tahun negara, dan Amerika berdiri dengan idealisme liberal yang oleh Thomas Jefferson disebut sebagai idealisme yang menjamin hak “hidup, bebas, dan pengejaran kebahagiaan.”